Mewah vs Sederhana: Menakar Biaya Hidup di Riyadh, Kota Metropolitan Arab Saudi

MIGINESIA - Riyadh, ibu kota yang megah dari Kerajaan Arab Saudi, menawarkan kemewahan sekaligus menyajikan realita biaya hidup yang tinggi. Kota ini seakan menjadi panggung pertunjukan bagi mereka yang sanggup menghirup udara mewah dan mereka yang terpaksa menapaki kehidupan sederhana. Alih-alih menjadi arena pertarungan gaya hidup, Riyadh membuka mata kita pada satu fakta: hidup di sini tidaklah murah.

Menghirup Udara Mewah

Bagi mereka yang memiliki kantong tebal, Riyadh menawarkan gaya hidup mewah yang mungkin sulit dibayangkan. Anda bisa dengan mudah merogoh kocek Rp13,5 juta per bulan untuk tinggal di apartemen 3 kamar di pusat kota. Jika menginginkan tempat yang lebih kecil, apartemen 1 kamar masih memakan biaya Rp5,75 juta. Angka-angka ini tentu membuat pelipis berkerut bagi sebagian orang.

Namun, bagi kalangan elit di Riyadh, biaya tersebut hanyalah serpihan debu di lautan kemewahan mereka. Mereka bisa dengan santai menyewa mobil seharga Rp6,9 juta per bulan, sembari menikmati makanan di distrik bisnis dengan bayaran Rp126 ribu untuk sekali makan. Belum lagi biaya-biaya lain seperti barang elektronik dan internet yang bisa mencapai Rp1,3 juta per bulan.

Realita di Balik Kemewahan

Namun, di balik kemewahan yang terpampang, terdapat realita yang harus dihadapi oleh sebagian besar penduduk Riyadh. Jika Anda termasuk dalam kelompok ini, maka angka-angka di atas mungkin terdengar seperti mimpi buruk. Untuk tinggal di apartemen 1 kamar di luar pusat kota saja, Anda harus merogoh kantong sedalam Rp3 juta per bulan.

Belum lagi biaya transportasi yang bisa menguras dompet. Jika Anda mengandalkan angkutan umum, siapkan Rp766 ribu per bulan. Atau, jika Anda lebih suka memiliki kendaraan sendiri, biaya sewa mobil bisa mencapai Rp5,75 juta per bulan. Sungguh, hidup di Riyadh bukanlah perkara mudah.

Bertahan di Tengah Biaya Tinggi

Realita biaya hidup yang tinggi di Riyadh menuntut penduduknya untuk cerdik dalam mengatur keuangan. Bukan hal yang mengejutkan jika sebagian besar penduduk harus mencari pekerjaan sampingan untuk bertahan hidup. Jika tidak, mereka mungkin harus rela hidup dalam kesederhanaan yang ekstrem, bahkan mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

Namun, di sinilah letak kekuatan masyarakat Riyadh. Mereka mampu berdiri tegak di tengah biaya hidup yang menantang, mempertahankan kehidupan mereka dengan cara apa pun yang mereka bisa. Inilah yang membuat Riyadh menjadi kota yang begitu dinamis, tempat di mana kemewahan dan kesederhanaan berjalan beriringan, saling melengkapi dalam harmoni yang unik.

Kesimpulan

Riyadh, kota metropolitan yang megah di Arab Saudi, menawarkan dua sisi yang kontras dalam hal biaya hidup. Di satu sisi, ada kemewahan yang menggoda bagi kalangan elit. Namun, di sisi lain, ada realita biaya hidup yang tinggi yang harus dihadapi oleh sebagian besar penduduk. Meskipun begitu, para penduduk Riyadh tetap kokoh berdiri, menghadapi tantangan ini dengan kecerdikan dan ketangguhan yang luar biasa. Riyadh mungkin bukan kota yang murah untuk dihuni, tetapi kota ini tetap menjadi rumah bagi mereka yang sanggup menaklukkan biaya hidupnya, baik dengan cara mewah maupun sederhana.

Baca Juga
Posting Komentar